jujur ya... sebenernya gue punya banyak banget video, dari mulai DIY, travel, dll. Tapi yaaah itu.. Karena kesibukan gue saat ini. gue ga sempet ngedit. Huhuhu. Tapi tak apa yang penting sekarang gue upload video. Setidaknya blog dan vlog gue ada sedikit kehidupan. HAHAHAHA *sungguh itu tertawa miris*
Nah... Di video gue itu sama seperti judul di postingan gue kali ini. yakni membahas tentang final project Seminar Menejemen Stratejik. Cihuy! Percaya atau enggak. Demi mata kuliah ini gue sempet beberapa hari ga tidur sama sekali. Mantap! Sampai otak gue mateng, Panas banget. Huhu
Jadi seperti yang gue jelaskan di postingan sebelumnya. kalau di mata kuliah menejemen stratejik ini. gue memiliki tugas kelompok, Yaitu meneliti suatu perusahaan. Nah gue dan tim gue yang terdiri dari Vania, Ardi, dan kang Rtd dan tergabung menjadi VCG ( Vincente Consulting Group )
Meneliti perusahaan TIF ( Tell in Frame) Photography yang terletak di jalan hyper Square pasir Kaliki bandung. Untuk info lengkap tentang perusahaannya kalian bisa buka web mereka di tif-photography.com . Kalau kalian orang bandung harus banget foto disana. Sumpah keren banget editingnya! Kayak out of the box gitu deh. ga percaya? cobain aja... :p
Kalian bisa cek video gue itu di Channel youtube gue http://www.youtube.com/c/FergieMeilani12
Jangan lupa LIKE,COMMENT, SUBCRIBE yaah!! :)
Oiaaaaaa, Sesuai janji gue pada blog sebelumnya kalau gue bakal share beberapa tugas gue di semester ini.
Sedikit ulasan TIF
Current Situation
TIF adalah
salah satu studio foto terbesar di kota Bandung. Dengan pelayanan jasa
fotografi yang berfokus pada jasa editing foto digital telah menjadikan TIF
sebagai tempat tujuan para pelanggan yang ingin mendapatkan hasil editing foto
yang memuaskan. TIF juga menjadi tempat rujukan bagi studio-studio foto lain
dalam skala yang lebih kecil dari TIF untuk urusan jasa editing foto. Letaknya
yang strategis di Paskal Hyper
Square, JL. Pasir Kaliki, No. 25-27 menjadikan TIF mudah didatangi para
pelanggan. TIF saat ini masih termasuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) dengan lima orang pegawai yang terdiri dari tiga pria dan dua
wanita. TIF didirikan oleh Stella Ricaldi pada tahun 2008. Meski terbilang
baru, TIF yang banyak menyasar segmen kawula muda sukses menjadi tempat editing
foto studio di Bandung. Hal ini dibuktikan dengan lalu lintas akses TIF di
internet yang menempati page one di beberapa situs pencari sekelas Google.
Wajar, karena untuk menggaet konsumen selain promosi mulut ke mulut, TIF sangat
mengandalkan promosi on line di Internet, terutama lewat situs jejering sosial.
Diawali dengan
hoby fotografi, Stella pada mulanya hanya sekedar membantu teman untuk
melakukan editing foto dengan mendesain template yang menarik untuk sebuah
foto, dari sanalah ia banyak mendapatkan permintaan-permintaan jasa editing
foto hingga pada akhirnya pada tahun 2010 Stella mulai merekrut satu karyawan
untuk membantu pekerjaannya. Pada akhir tahun 2010, TIF mengusahakan modal
tambahan untuk memperluas jasa dan melakukan pengembangan jasa yang mereka
miliki. Namun begitu, seperti permasalahan UMKM ada umumnya, TIF kesulitan dan
merasa takut untuk mengambil pinjaman ke bank. Keterbatasan TIF yang saat itu masih
berskala sangat kecil dan belum berbadan hukum menjadi alasan pemilik tidak
berani mengajukan pinjaman ke bank. Pada akhirnya, pemilik memilih untuk
meminta pinjaman dari orang tua.
Pada tahun 2010
Stella memberanikan diri untuk membuka bisnis digital di bidang fotografi dengan bantuan modal dari orang tuanya
untuk menyewa ruko di Paskal Hyper
Square. Pada saat TIF mempunyai ruko sendiri, TIF sudah menyasar pasar
konsumen menengah ke atas sebagai targetnya. Oleh karena itu, usaha ini lebih
memperhatikan perubahan tren permintaan dari pasar konsumen menengah ke atas.
Pada tahun 2010, TIF mulai melakukan promosi secara online dengan menggunakan
media online Facebook. Setelah itu, nama TIF makin dikenal orang, sehingga
mereka mulai memfokuskan diri pada jasa editing foto yang pada waktu itu masih
merupakan sebuah jasa yang masih baru di Indonesia, membuat nama TIF semakin
dikenal secara luas.
Saat ini, fokus
utama dari TIF masih pada tahap peningkatan jumlah penjualan dan kegiatan
branding terhadap TIF. Oleh karena itu, saat ini TIF mulai aktif mengikuti
bazar event ataupun pameran yang berhubungan dengan jasanya. Hal ini dilakukan
sebagai upaya dalam meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap TIF.
Strategic
Posture
Sebagai sebuah
UMKM, TIF dapat dikategorikan sebagai UMKM yang baik apabila dilihat dengan
adanya visi, misi, dan tujuan dari usahanya. Komponen – komponen tersebut telah
dirumuskan sejak awal oleh pemilik TIF. Dengan semangat menciptakan dunia usaha
fotografi menuju kearah yang lebih baik dan professional serta bisa memenuhi
tuntutan konsumen yang semakin hari semakin kompleks.
Dengan dukungan
teknologi dan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya, studio TIF
Photografi dapat bersaing dalam usaha jasa fotografi di Bandung.Studio TIF
Photografi dalam usahanya yang menginjak tahun ke empat dapat membuktikan
kepada konsumennya bahwa jasa fotografi dibidang wedding photography menjadi jasa yang bias memuaskan karena digarap secara
professional serta dengan kemasan yang eksklusif.
Selain pedoman
ini, Studio TIF akan menggunakan beberapa pedoman lainnya yang akan berfungsi
untuk mengatur jalannya bisnis fotografi secara optimal, seperti manajemen
kerja, system administrasi, tujuan jangka pendek dan panjang. Visi dan Misi
menjadi perusahaan studio fotografi yang selalu terbaru dalam hasil karya
fotografinya, serta memperhatikan kebutuhan klien agar yang dituju
tercapai.Strategi
Dalam mencapai
tujuan bisnisnya, Studio TIF memiliki beberapa strategi utama, yaitu :
-
Penentuan target market pada pasar yang belum tergarap oleh competitor lainnya,
atau dengan kata lain, strategi Studio TIF terletak pada pengoptimalisasian
pasar.
-
Penggunaan mekanisme manajemen yang
diharapkan dapat memunculkan tingkat efisiensi yang tinggi di dalam aktifitas
operasional Studio TIF. Selain itu Studio TIF juga akan berusaha mencapai
tujuan bisnis jasa fotografinya dengan melakukan beberapa setrategi bisnis
fotografi yang dianggap tepat.
*****
No comments:
Post a Comment